RSS

Sistem Pendidikan (Bagian 2): Menjadi biasa vs unik

Beberapa hari ini saya dikirimin berita ada seorang anak dengan gangguan depresi saya pikir akibat terlalu banyak les sana sini. Apakah ini terjadi pada anak kita? Anak menjadi malas sekolah, kehilangan nafsu untuk belajar, menjadi anak nakal, dsb. Cenderung kita menyalahkan anak tersebut yang justru membuat kenakalan anak semakin bertambah. Zaman modern membuat masa depan anak ketika dewasa menjadi beraneka ragam. Pekerjaan dan profesi pun bervariasi tidak hanya didominasi oleh jenis kelamin tertentu.

Hal ini menjadi tantangan dalam hal membesarkan seorang anak. Akan menjadi apa anak kita seolah menjadi teka-teki misterius. Ada orang tua yang mengarahkan dengan spesifik anaknya untuk mengambil pendidikan khusus agar kelak menjadi seorang profesi yang diinginkan orang tua (bisa jadi keinginan orang tua dulu yang tidak terwujud) atau ada juga orang tua yang membebaskan anaknya mau jadi apa, yang penting sekolah dulu pikir mereka. Lalu bagaimana menyikapi hal ini? Kita berharap anak kita sukses ketika dewasa dan tidak hidup susah.

Individu manusia ketika dewasa akan menjadi bagian dari komunitas sosial dan akan mengambil peran tertentu. Posisi peran ini yang menentukan stratifikasi sosial di masyarakat, ada perannya sentral dan tak tergantikan, maka orang ini akan dihormati. Jika perannya tidak terlalu signifikan atau dapat dikerjakan oleh banyak orang, tentu menjadikan orang tersebut diremehkan. Nah disinilah maksud tulisan ini, kita harus mampu membuat diri kita menjadi unik, berbeda dari kebanyakan orang, punya hal yang istimewa, inilah yang akan meningkatkan status sosial dan secara tidak langsung meningkatkan kesejahteraan melalui penerimaan pendapatan/jasa.

Secara gamblang, jangan jadi orang biasa, jadilah orang yang unik. Sebagai contoh ketika kita memilih satu profesi tertentu misal menjadi dokter, maka jangan hanya menjadi dokter biasa tetapi ambillah kelebihan yang tidak dimiliki dokter lain, misal dokter yang lucu, dokter yang bisa coding, dokter seklaigus influencer, dokter inovatif. Intinya jadi dokter yang plus-plus. Kita sering melihat ada seseorang yang karirnya cepat meroket, bisa jadi karena orang tersebut punya kelebihan dibanding dengan orang kebanyakan.

Ini menjadikan usia remaja dan dewasa muda (15 -30 thn) menjadi usia yang kritis, karena disinilah kita membentuk karakter yang menetap. Jika di usia anak-anak kiat tipe orang yang malas-malasan maka di usia 20 an kita bisa membranding diri menjadi pribadi yang ulet dan cekatan. Di usia ini kita mulai dinilai baik di masyarakat maupun di lingkungan kerja oleh karena itu bangun image pribadi yang baik. Sering saya temukan banyak usia masih muda, baru mulai bekerja tetapi sudah menunjukkan etos kerja yang kurang baik misal banyak ijin sakit, mangkir, tidak amanah. Mereka tidak menyadari bahwa ini menjadi nilai minus mereka kelak, menjadi catatan hitam perjalanan karir mereka. Kabar dari mulut ke mulut misal “eh itu orangnya suka sakit, jarang masuk” diantara para HRD maka image kita akan buruk dan sulit untuk menemukan tingkat pekerjaan yang lebih baik.

Atasan tentunya sangat penyukai orang yang berani menerima tantangan. Jika kita ditawari suatu tanggung-jawab harus berani menerima dan tentunya berusaha semaksimal mungkin untuk belajar demi melaksanakan dengan sebaik-baiknya. Jika ditawari tugas kita sering menolak, tentunya atasan akan malas ke depannya untuk menawari tugas lain. Semua orang ada fase pertama kali, belum ada pengalaman, belum pintar, tetapi dengan semangat belajar semuanya akan dilalui dengan baik. Tapi ingat harus amanah, jangan menyalahgunakan kedudukan atau jabatan.

Jadi di fase ini kita harus berani speak up, berani tampil, berani mencoba hal baru

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada 2 Februari 2023 inci Uncategorized

 

Tag: , ,

Pasca Pandemi, Kembali Normal?

Berakhirnya pandemi bukan masalah kapan, tetapi bagaimana kita akan menghadapinya. Apakah akan kembali ke kegiatan lama sebelum pandemi atau melakukan hal baru. Awal tahun 2023 kita mendapat kabar baik, selesainya masa pandemi covid dan mulainya kegiatan masyarakat seperti biasa, tanpa PPKM, ya, tanpa PPKM. Lalu apakah covid sudah hilang?

Jawabannya covid masih tetap ada

Lho, lalu kita bisa terpapar covid?

Jawabannya adalah tetap bisa tetapi yang membedakan dengan di masa pandemi adalah cara kita mengatasinya.

Covid saat ini menjadi penyakit yang sama dengan penyakit yang lainnya, sama seperti penyakit TB, penyakit demam berdarah, dan lain sebagainya. Masing-masing masyarakat wajib menjaga diri dengan memvaksin covid dan memakai masker jika sakit.

Untuk tatalaksana di fasilitas kesehatan, skrining yang dilakukan hanya pada kasus covid yang berat dalam hal ini terdapat sesak. Jika ditemukan kondisi sesak maka diskrining covid, jika positif covid maka diisolasi dan mendapat penanganan khusus covid. Jika gejala batuk amak tidak diskrining covid dan ditangani sebagai penyakit ISPA yang lain. Jadi ketika ditemukan pasien ISPA sebenarnya bisa jadi itu covid tapi tidak diperiksakan. Hal ini tidak masalah karena sudah terbentuk kekebalan di masyarakat hasil dari paparan covid atau vaksin sehingga diasumsikan kasus berat tidak sebanyak ketika fasilitas kesehatan kewalahan 2 tahun yang lalu.

Kesimpulan dari ini adalah masing-masing menjaga diri dengan segera vaksin covid secara lengkap agar memiliki perlindungan baik terhadap varian covid saat ini maupun varian-varian lain yang muncul beriktunya.

Salam sehat.

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada 2 Februari 2023 inci Kata Redaksi

 

Tag: , ,

Website resmi Puskesmas Palaran

Setelah mengelola website Puskesmas Palaran, terbuka masalah bahwa website resmi Puskesmas Palaran belum sepenuhnya terindex oleh google search. Sebagai solusi buat yang ingin masuk ke website resmi Puskesmas Palaran silahkan berikut linknya

https://pkm-palaran.samarindakota.go.id/

Selamat mengikuti berbagai kegiatan Puskesmas Palaran di website tersebut

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada 29 Januari 2023 inci Uncategorized

 

Tag: , , , , , ,

Kesejahteraan Hidup (Bagian 3)

Setelah bahasan sebelumnya membahas kesejahteraan dan rezeki dalam lingkup individu, sekarang kita membahas mengenai lingkup global yaitu kesejahteraan negara Indonesia dibandingkan negara lain.

Untuk versi negara terdapat beberapa perbedaan terutama mengenai persebaran kesejahteraan. Sumber rezeki negara terdiri dari perekonomian internal negara dan perdagangan antar negara.

Menarik untuk dibahas mengenai perdagangan antar negara ini bisa diartikan sebagai “rebutan” uang diantara negara. Jika kita dapat uang dari ekspor kelapa sawit misalnya maka memindahkan rezeki ke Indonesia dan mengurangi rezeki di negara asal. Itulah mengapa pemerintah sangat menekankan daya saing produk Indonesia dan mengupayakan agar masyarakat Indonesia untuk mempergunakan barang dan jasa produksi dalam negeri.

Kalau begini artinya semua negara tidak bisa maju secara bersamaan ya. Ini dia yang mau saya diskusikan. Apakah bisa semua negara menjadi negara maju. Apakah bisa semua mengalami neraca perdagangan surplus. Kalau pemahaman saya kok tidak mungkin ya, pastinya ada negara yang dikorbankan, bisa dibilang begitu pemahaman saya sampai saat ini. Apakah pala elit global mengetahui hal ini sehingga mereka melakukan upaya-upaya khusus untuk membuat kekacauan misalnya. Who Knows

SIlahkan ditunggu komentar para netizen sekalian

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada 16 April 2022 inci Uncategorized

 

Tag: , ,

Selamat Datang di Puskesmas Palaran

Kejadian berawal dari bulan Februari 2022. Perasaan gamang tentang apa yang kedepannya harus kulakukan. Di awal bulan itu aku juga menemukan aktivitas menarik yaitu edit video menggunakan premiere pro. Hingga di akhir bulan terjadi pergantian pimpinan puskesmas. Kupikir, ya inilah perjalanan hidup, ada bertemu dan ada berpisah, hidup terus berjalan. Menjadi suasana baru dalam bekerja pikirku. Ternyata di awal Maret surprise itu belum berakhir, aku pindah tempat kerja. Bisa dikatakan promosi karir pekerjaan. Diawali dengan ditelepon oleh beberapa orang dinas bertanya masalah pangkatku saat ini, wah kayaknya ditarik ke dinas ini. Ternyata pindah ke puskesmas tetangga, Puskesmas Palaran.

Puskesmas Palaran bukan barang baru bagiku, aku pernah PTT disana sekitar 10 tahun yang lalu. Banyak orang yang telah kukenal jadi bisa dibilang lama mealanglang buana ke daerah lain akhirnya pulang juga ke Puskesmas Palaran.

Ada perubahan fisik dari puskesmas, banguna lama rata diganti dengan bangunan baru, kecuali ruang rawat inap dan rumah koass yang sekarang berganti sepenuhnya untuk kegiatan puskesmas. Yups, koass sekarang tidak menginap di puskesmas lagi, karena jalanan sudah bagus tentunya kalau ke kota cukup 30 menit sampe lewat jembatan Mahkota 2.

Aku dulu juga koass di palaran, ternyata produk palaran juga meskipun dulu ketika koass dan PTT jalanan ke Samarinda masih hancur, berteman dengan truk kontainer setiap harinya ketika pulang. Masa-masa menginap berempat ketika koass, masak bersama, bermain game bersama, dan tentunya memahami proses kerja di puskesmas.

Ini sudah jalannya, saatnya sekarang aku mengabdi di Puskesmas Palaran, membangun bersama, maju bersama, dan sukses bersama. Potensi berkembang sejatinya sangat besar disini, sebagai fasilitas kesehatan terbesar di Kecamatan Palaran tentunya peluang untuk menarik banyak orang berkaitan dengan kesehatan. Tantangan ke depan adalah bagaimana dapat ber inovasi agar kesejahteraan pegawai meningkat dan tentunya derajat kesehatan masyarakat ikut meningkat.

Wah, senangnya dikelilingi oleh orang baik, yuk kita pasti bisa.

Bagi yang mau berkunjung ke web Puskesmas Palaran silahkan

https://pkm-palaran.samarindakota.go.id/

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada 10 April 2022 inci Uncategorized

 

Tag:

Vaksin covid terbaik

Seperti yang kita ketahui sekarang banyak tersedia vaksin covid di luar sana. Tentunya kita akan berfikir Wah vaksin jenis apa yang akan kita ambil mengingat saat ini ini kita hanya bisa melakukan vaksin dua kali Dimana keduanya harus dengan jenis yang sama. Apalagi kita berkejaran dengan waktu itu apakah duluan divaksin atau duluan terkena covid. Mari kita bahas jenis vaksin covid yang terbaik sehingga kita tidak ragu-ragu lagi untuk memilih vaksin tersebut.

Vaksin yang tersedia di Indonesia ada beberapa jenis seperti

  • Vaksin jenis mRNA seperti PFIZER dan MODERNA
  • Vaksin jenis inactivated seperti SINOVAC DAN SINOPHARM
  • Vaksin jenis vektor seperti ASTRA ZENECA

Lalu dari ketiga jenis vaksin tersebut mana sih yang terbaik Mari kita bahas satu demi satu

  1. Vaksin mRNA
    • Ini tergolong vaksin jenis baru, baru diaplikasikan di covid lebih tepatnya. Akibatnya efek sampingnya ini belum bisa diprediksi secara jelas meskipun dari beberapa penelitian justru vaksin Jenis ini Yang proteksinya paling tinggi. Cara kerjanya berupa mRNA virus akan terabsorbsi ke dalam sel tubuh sehingga sel tubuh akan menghasilkan protein sesuai dengan cetakan RNA virus tersebut. Akibatnya jumlah protein virus semakin lama akan semakin banyak Oleh karena itu efeknya biasanya lebih tinggi dibanding vaksin lainnya dan tentunya efek sampingnya juga besar
  2. Vaksin inactivated
    • Jenis vaksin ini sudah banyak menggunakan teknologi yang sama untuk penggunaan vaksin penyakit lain. Oleh karena itu lebih mudah untuk diproduksi dan lebih mudah diprediksi untuk efek sampingnya. Inilah Mengapa Indonesia paling cepat mengadopsi vaksin activated dalam hal ini adalah sinovac karena infrastruktur penyimpanan vaksin kita sampai jejaring Puskesmas sudah terbiasa. Karena jumlah protein virus terbatas dari jumlah vaksin nya maka respon tubuh juga terbatas sampai proteinnya habis. Inilah Mengapa efek proteksinya yang paling kecil dibanding vaksin jenis lain
  3. Vaksin vektor
    • Ini lebih rumit lagi jadi RNA atau DNA virus covit disisipkan di virus lain yang tidak berbahaya kemudian disuntikkan ke tubuh sehingga ketika virusnya bereplikasi di tubuh juga menghasilkan protein covid. Efektivitas perlindungannya ini ternyata di antara vaksin mRNA dan vaksin inactivated. Vaksin ini juga yang ada menimbulkan masalah di regulator Eropa karena menimbulkan gangguan pembekuan darah dan peradangan jantung. Ada lagi fatwa mengenai keragu-raguan halal haramnya karena ada proses menggunakan enzim tripsin babi.

Kesimpulannya harus pilih yang mana? Ingat dalam kebijakan tidak harus dipilih yang paling bagus yang paling ideal, tetapi dipilih yang paling efektif dan efisien jadi pada kondisi seperti ini pakai vaksin yang tersedia secepat mungkin karena Jangan sampai kita terkena covid sebelum divaksin, resikonya besar. Kondisinya lagi darurat Bung jadi pilih yang ada segera daftar vaksin ke Puskesmas setempat

Masalah lagi Ternyata semua vaksin kosong nah ini juga perlu dicermati di Puskesmas kosong tapi kok banyak vaksin massal. Kalau dipikir-pikir harusnya lebih efektif di Puskesmas ya kan lebih tepat sasaran dan sesuai dengan daerah cakupannya. Tidak tahulah masalah kebijakan di atas kadang pola pikirnya tidak sama dengan orang di bawah. Jadi daftar saja yang banyak daftar di Puskesmas juga dan juga kalau ada vaksin massal ikut daftar juga

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada 29 Agustus 2021 inci kedokteran

 

Tag: , , , , ,

Kompleksitas Covid-19

Masalah covid-19 menjadi masalah yang cukup kompleks, tidak hanya terlihat dari sisi kesehatan saja, tetapi mempengaruhi seluruh aspek kehidupan manusia di tahun 2020 ini. Dipenuhi dengan kontroversi dan hoaks disana sini, bahkan timbul adanya teori konspirasi.

Photo by cottonbro on Pexels.com

Sebelum kita memulai lebih dalam, perlu diawali dengan asal mula penyakit ini.

Covid ini sebenarnya baru muncul atau sejak dulu sudah ada

Jawaban fiks nya adalah virus covid-19 atau nama ilmiahnya SARS COV-2 baru menjangkit manusia pada akhir tahun 2019. Yups ini kenyataannya, belum ada bukti bahwa virus ini sudah lama ada di manusia. Jadi kesimpulannya virus ini adalah mutasi jenis baru, berasal dari virus corona yang selama ini menjangkit kelelawar. Untuk pertanyaan apakah mutasinya terjadi secara alamiah atau dibuat dalam laboratorium, ini yang masih menjadi kontroversi.

Virus ini benar benar berbeda dari virus jenis lain, dan ini yang membuatnya dapat dideteksi secara spesifik menggunakan PCR. Karena jenis baru ini pula maka kekebalan tubuh manusia tidak siap menghadapinya dan semua orang dapat tertular. Yang membedakan nantinya adalah manifestasi klinis dari penyakit covid-19. Jika daya tahan tubuh baik dan tidak ada komorbid bisa jadi tanpa gejala. Jika ada pemberat komorbid, misal kencing manis, hipertensi, atau gangguan jantung, bisa menyebabkan kematian.

Saya orangnya masih muda dan badan fit, rajin olahraga, mengapa saya harus khawatir dengan covid

Nah ini dia, jadi penanganan covid selalu memperhatikan penanganan secara individu dan penanganan secara komunitas.

  • Penanganan individu
    • Seperti saya jelaskan sebelumnya, manifestasi klinis covid berbeda antar orang. Belum tentu orang yang muda tidak dapat meninggal, yang tua pasti meninggal. BELUM TENTU. Bisa jadi kamu terkena covid dan menjadi berat. Oleh karena itu, penting mengetahui status covid pasien dan melakukan pantauan terhadap pasien, terutama SpO2. Karena beberapa pengalaman, gejala sesak tidak selalu jelas terlihat tetapi telah terjadi penurunan SpO2. Ini dapat dijelaskan karena covid menyebabkan pengisian rongga udara di alveolus.
  • Penanganan komunitas
    • Penanganan ditujukan untuk menegah penularan. Semua kasus covid akan diperiksa kontak eratnya dan sebisa mungkin dicari sumber penularannya. Semua kontak erat dilakukan isolasi mandiri selama belum ketahuan status covidnya. Ini yang kadangkala menjadi kendala karena adanya stigma di masyarakat. Pasien cenderung menyembunyikan statusnya atau kebijakan dari pemangku kebijakan untuk tidak membuka data pasien positif. Masalah keterbukaan identitas pasien covid memang menjadi perdebatan karena ada sisi positif dan negatifnya. Positifnya pelacakan menjadi mudah karena semua yang merasa kontak akan berinisiatif untuk melakukan skrining covid. Efek negatifnya adalah timbulnya ketakutan dari para suspek covid untuk melakukan tes swab. Khawatir kalau positif datanya dibuka dan akhirnya kehilangan pekerjaan salah satunya

Stigma inilah yang menjadi PR terbesar dari kita semua untuk menghilangkannya

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada 24 Agustus 2020 inci Uncategorized

 

Tag: , ,

  • Daisypath Happy Birthday tickers
  • Daisypath Anniversary tickers
  •